Pages

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
 

Kamis, 14 Februari 2013

TELADAN ORANG TUA

0 komentar


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh,

            “Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu, melainkan Kami wahyukan kepadanya : Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku “ (QS Al Anbiya : 25). Ayat ini mempunyai nilai kandungan aqidah yang wajib dilaksanakan oleh manusia. Ayat lain yang juga mempunyai kandungan aqidah tercantum dalam QS  Al Maidah : 72, Thaha : 13 – 14, Luqman : 13 dan Al Ankabut : 16.

            Al Qur’an menyebutkan, orang tua diperintahkan untuk mempersiapkan keturunan yang sejahtera lahir dan bathin, seperti yang ditegaskan dalam QS Annisa : 9, “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”.

            Setiap bayi yang lahir berdasar atas fitrah yang suci. Maka, kedua orang tuanya yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, ataupun Majusi “ (HR. Bukhari).

            Orang tua  mempunyai kewajiban untuk menanamkan aqidah kepada anak keturunannya sebagaimana ditetapkan oleh Allah SWT dalam Al Qur’an dimaksud. Gerak gerik ataupun perkataan orang tua dijadikan oleh anak-anaknya sebagai contoh nyata, merupakan panutan bagi anak-anak.  Jelaslah bahwa tuntunan terbesar dalam pembentukan akhlak anak adalah bagaimana orang tua mengarahkan dan membentuknya.

            Saat ini, banyak orang tua yang berharap bahwa sekolah sepenuhnya bisa membentuk akhlak anak menjadi baik. Orang tua yakin, dengan disiplin dalam menerapkan materi pendidikan yang berbasis agama, sekolah dapat membentuk kepribadian yang baik kepada  anak. Padahal, bila aturan itu tidak di dukung oleh perilaku baik di lingkungan rumah atau anak melihat orang tua tidak berbuat kebaikan seperti yang diajarkan di sekolah, anak akan labil dan akhirnya bersikap seenaknya.
           
            Orang tua harus memiliki akhlak yang baik, perkataan maupun tindakannya, kasih sayang yang sempurna, serta sifat-sifat yang mulia sehingga anak bisa mengambil sifat kebaikan tersebut, sebagai bekal yang kelak bermanfaat baginya.

            Ada beberapa cara menanamkan aqidah dalam diri anak. Antara lain, berikanlah pemahaman dan pengertian yang dapat diterima anak, menjelaskan manfaat beraqidah dalam kehidupan masyarakat, dan mengingatkan bahayanya hidup tanpa aqidah.

            Selanjutnya, lewat anjuran dan imbauan dengan cara membangkitkan kecenderungan dan rasa cinta anak yang tertuju kepada aqidah. Dan terakhir, melalui latihan mengaplikasikan kebiasaan aktivitas sehari-hari yang dikaitkan dengan aqidah.

            Sebaik apapun kurikulum di sekolah namun tidak diikuti sinergi dengan lingkungan rumah akan sulit untuk membentuk akhlak anak menjadi baik. Teladan di sekolah penting, tapi jauh lebih penting adalah bagaimana orang tua menerapkan dan mencontohkan akhlak yang baik itu dalam kehidupan keseharian di rumah.
           
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Daftar Pustaka    :
-   Maya May Syarah, Hikmah, Surat Kabar Republika, Mahaka Media, 24 Maret 2008.
-   Drs. M. Husein AS dkk., Pendidikan Agama Islam, SMA Kelas X, Dongpong Karya, 2007.

         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar