Pages

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
 

Kamis, 14 Februari 2013

IBUNDA, MENGAPA ENGKAU MENANGIS?

0 komentar


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh,

            “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur” (QS An Nahl : 78).

            Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bertanya kepada ibunya : “Ibu, mengapa ibu menangis”. Ibunya menjawab : “Sebab, ibu adalah seorang wanita, nak”. “Aku tak mengerti” kata anak itu lagi. Ibunya hanya tersenyum dan memeluknya erat : “Nak, kamu memang tak akan pernah mengerti ……….”.

            Kemudian, anak itu bertanya kepada ayahnya : “Ayah, mengapa ibu menangis? Sepertinya ibu menangis tanpa ada sebab yang jelas?”. Sang ayah menjawab : “Semua wanita memang menangis tanpa ada alasan”. Hanya itu jawaban yang diberikan ayahnya. Kemudian, anak itu tumbuh menjadi remaja dan tetap bertanya-tanya : “Mengapa wanita menangis”.

            Pada suatu malam, ia bermimpi dan bertanya kepada Tuhan : “Ya Allah, mengapa wanita mudah sekali menangis?. 

Dalam mimpinya, Allah menjawab :

“Saat Kuciptakan wanita, Aku membuatnya menjadi sangat utama. Kuciptakan bahunya, agar mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga, bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur. Kuberikan wanita kekuatan untuk dapat melahirkan dan mengeluarkan bayi dari rahimnya, walau seringkali pula, ia kerap berulangkali menerima cerca dari anaknya itu”.

“Kuberikan keperkasaan yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah, saat semua orang sudah putus asa. Pada wanita kuberikan kesabaran, untuk merawat keluarganya, walau letih, walau sakit, walau lelah, tanpa berkeluh kesah”.

“Kuberikan wanita, perasaan peka dan kasih sayang, untuk mencintai semua anaknya, dalam kondisi apapun, dan dalam situasi apapun. Walau, tak jarang anak-anaknya itu melukai perasaannya, melukai hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada bayi-bayi yang terkantuk menahan lelap. Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didekap dengan lembut olehnya”.

“Kuberikan wanita kekuatan untuk membimbing suaminya, melalui masa-masa sulit, dan menjadi pelindung baginya. Sebab, bukankah tulang rusuklah yang melindungi setiap hati dan jantung agar tidak terkoyak? Kuberikan kepadanya kebijaksanaan, dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan, bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai istrinya. Walau, seringkali pula, kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaannya yang diberikan kepada suami, agar tetap berdiri, sejajar, saling melengkapi, dan saling menyayangi”.

“Dan akhirnya, Kuberikan ia air mata, agar dapat mencurahkan perasaannya. Inilah yang khusus Kuberikan kepada wanita, agar dapat digunakan kapanpun ia inginkan. Hanya inilah kelemahan yang dimiliki wanita, walaupun sebenarnya, air mata ini adalah air mata kehidupan”.

            Maka, dekatkanlah diri kita pada ibunda kalau beliau masih hidup, dan bila ibunda tercinta telah tiada, doa seorang anak yang soleh adalah hadiah terbaik untuknya.
           
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.

Daftar Pustaka   :
-   ----, Thursina Singkat dan Bermakna, Rohis Media 28, ---, 2008.
-   Sukmadjaja Asyarie – Rosy Yusuf, Indeks Al Qur’an, Penerbit Pustaka, 2006.         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar