Pages

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
 

Senin, 25 Februari 2013

SEDEKAH TANPA UANG

0 komentar



Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh,
         “Hai orang-orang yang beriman, belanjakanlah (di jalan Allah) sebagian dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari yang pada hari itu tidak ada lagi jual beli dan tidak ada lagi persahabatan yang akrab dan tidak ada lagi syafa’at. Dan orang-orang kafir itulah orang-orang yang zalim” (QS Al Baqarah : 254).
      “Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa” (QS Al Baqarah : 276).
          ”Barangsiapa bersedekah senilai satu biji kurma yang berasal dari mata pencarian yang baik, dan Allah tidak akan menerima kecuali yang baik, maka sesungguhnya Allah akan menerimanya dengan tangan kananNya, kemudian dipelihara untuk pemiliknya sebagaimana seseorang diantara kalian memelihara anak kuda, sehingga sedekah itu menjadi (besar) seperti gunung” (HR Al Bukhari).
        ”Pahala amalan dan kebaikan yang bakal menghampiri seorang mukmin sepeninggalnya ialah ilmu yang ia amalkan dan sebarkan, anak shalih yang ia tinggalkan, mushaf yang ia tinggalkan, masjid yang ia bangun, rumah untuk orang yang dalam perjalanan yang dia bangun, sungai yang ia alirkan, atau sedekah yang ia keluarkan dari hartanya dikala sehat dan hidupnya, maka ia akan menghampiri sepeninggalnya” (HR Ibnu Majah dan Al Albani).
          Waktu itu, kaum fakir dari golongan Muhajirin mendatangi Rasulullah SAW dan berkata : ”Wahai Rasulullah, orang-orang kaya telah memperoleh kedudukan tinggi dan nikmat abadi”. Beliau bertanya : ”Apa itu ?”. Mereka menjawab : ”Mereka shalat sebagaimana kami shalat, mereka puasa sebagaimana kami berpuasa, mereka bersedekah, tetapi kami tidak bersedekah, mereka memerdekakan budak, tetapi kami tidak”.
         Menanggapi hal itu, Rasulullah bersabda : ”Maukah kalian aku ajari sesuatu yang dengannya kalian dapat mengejar orang-orang yang mendahului kalian dan membalap orang-orang sesudah kalian, dan tidak seorangpun yang lebih baik dari kalian, kecuali orang-orang yang melakukan seperti apa yang kalian lakukan”. Mereka menjawab : ”Tentu, ya Rasulullah”. Beliau bersabda : ”Kalian membaca tasbih, takbir dan tahmid setiap usai shalat sebanyak 33 kali”.
      Kemudian kaum fakir Muhajirin itu kembali mendatangi Rasulullah SAW dan berkata : ”Saudara-saudara kami yang kaya itu mendengar tentang apa yang kami lakukan lalu mereka melakukan hal yang sama”. Maka Rasulullah SAW bersabda : ”Itu adalah karunia Allah yang diberikan kepada siapa saja yang Dia kehendaki”. Demikianlah dialog antara kaum fakir Muhajirin dan Rasulullah SAW yang terdapat dalam Kitab Shahih Muslim.
            Demikianlah suasana berlomba dalam kebaikan. Di satu sisi, para sahabat dari kalangan fakir Muhajirin tersebut ingin menang, namun di sisi lain terkendala oleh harta. Namun standar kemuliaan seseorang di sisi Allah adalah takwa, bukan harta. Allah menyuburkan sedekah, sedekah merupakan amalan yang utama. BagiNYa memberi lebih baik dari pada menerima. Sedekah adalah merupakan obat, sarana untuk kesembuhan, menghapus dosa dan kesalahan,  penghalang dari neraka, merupakan bukti keimanan kepada Allah dan merupakan pintu kebaikan yang dapat dimasuki oleh setiap orang.
           Sedekah tidak harus dengan materi, namun dapat dilakukan dengan :
  1.  Perbuatan :
    • Bekerja dengan tangannya, mengambil sebagian untuk dirinya dan bersedekah darinya. 
    • Membantu orang yang teraniaya yang membutuhkan pertolongan. 
    • Menjauhkan diri dari kejelekan, berbuat kebaikan kepada orang lain (menunjukkan jalan, memberikan air minum, memberikan pinjaman, menahan diri dari perbuatan jahat, menafkahi keluarga, senyum, menyingkirkan duri dari jalanan dan beramal dengan ilmu yang dimiliki). 
    • Berlaku adil dan mendamaikan antara dua orang.. 
    • Setiap langkah menuju shalat, shalat dan berpuasa, Shalat Dhuha dua raka’at, keluar rumah dengan keadaan suci untuk melaksanakan shalat fardhu/sunnah, setelah shalat Subuh berjamaah berdzikir hingga terbitnya matahari lalu shalat dua raka’at. 
    • Menjaga kebersihan masjid. 
    • Menanam tanaman.
 2.     Lisan : 
    • Berdzikir (membaca tahlil, tahmid dan tahlil). 
    • Membaca La Ilaha illalahu wahdahu la syarikalah (tidak ada Ilah yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan segala pujian. Dialah yang berkuasa atas segala sesuatu).
    •  Berkata yang baik (amar makruf nahi mungkar). 
    • Mengucapkan salam.
Masihkah kita menolak untuk bersedekah?
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
 Daftar Pustaka :
-   Syamil Al Qur’an, Al Qur’an & Terjemahnya Edisi Tajwid, PT. Syaamil Cipta Media, 2006.
-   Fahrur Mu’is, Sedekah Tanpa Uang, Cara Mudah Sedekah Tanpa Menunggu Kaya, Aqwam, 2007.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar