Assalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarokatuh,
“ Apabila
orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka
katakanlah : “Salaamun alaikum”. Tuhanmu telah menetapkan atas diriNya kasih
sayang, (yaitu) bahwasanya barangsiapa yang berbuat kejahatan diantara kamu
lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan
perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS Al
An’am : 54).
“Do’a mereka
di dalamnya ialah: “Subhanakallahumma”, dan salam penghormatan mereka ialah:
“Salam”. Dan penutup do’a mereka ialah: “Alhamdulilaahi Rabbil ‘aalamin” (QS Yunus
:10).
“Rasulullah SAW
bersabda: kewajiban seorang muslim terhadap muslim yang lain ada enam, yaitu:
1. Apabila
berjumpa, ucapkanlah salam kepadanya.
2. Apabila ia
mengundang penuhilah undangannya,
3. Apabila ia
minta nasihat, berilah ia nasihat,
4. Apabila ia
bersin yang disertai ucapan Alhamdulillah, maka ucapkanlah yarhamukallah.
5. Apabila ia
sakit, lawatlah,
6. Apabila ia
meninggal, hantarkanlah jenazahnya” (HR. Muslim).
Salam adalah
penghormatan bagi kaum muslimin yang disyariatkan Allah untuk dijadikan alat
komunikasi diantara sesama mereka. Memberi salam adalah kewajiban bagi seorang
muslim terhadap muslim lainnya.
Tatakrama
memberi salam menurut ajaran Islam adalah:
1.Sedapat mungkin memberi salam dengan paripurna
sebagai syari’ah, yaitu ucapan Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Hadist yang
diriwayatkan oleh Umar bin Husain ra menceritakan bahwa: “Seorang laki-laki
mendatangi Rasulullah SAW seraya mengucapkan salam Assalamu’alaikum, lalu Rasulullah SAW menjawabnya. Kemudian lelaki
itu duduk, dan Rasulullah SAW kemudian berkata kepadanya: “Engkau mendapat
sepuluh (pahala)”. Tak lama kemudian datang seorang lelaki lain dan mengucapkan
salam, Assalamu’alaikum warahmatullah, dan
Rasulullah SAW juga menjawabnya. Setelah
lelaki itu duduk, Rasulullah SAW berkata kepadanya : “Engkau memperoleh
duapuluh (pahala)”. Kemudian datang lagi seorang lelaki dan mengucapkan salam, Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, dan Rasulullah SAW
menjawabnya pula. Setelah lelaki terakhir itu mengambil tempat duduk,
Rasulullah berkata kepadanya : “Engkau memperoleh tiga puluh (pahala)” (HR. Abu
Daud, Tirmizi dan Nasai dengan sanad yang kuat).
2.Diantara adab memberi salam menurut ajaran Islam
ialah:
a. Yang muda usia
memberi salam kepada yang lebih tua.
b. Orang yang
baru masuk ke ruangan memberi salam kepada orang yang sudah berada di dalam
ruangan terlebih dahulu.
c. Pejalan kaki
memberi salam kepada orang yang duduk.
d. Pengendara
kendaraan memberi salam kepada pejalan kaki.
e. Kelompok yang
jumlahnya sedikit memberi salam kepada kelompok yang jumlahnya lebih besar.
f. Tidak memulai
salam kepada orang non muslim.
3.Apabila dua orang sahabat berjumpa, cukuplah
dengan bersalaman dan mengucapkan salam tanpa berpelukan, kecuali bagi orang
yang baru pulang dari perantauan, kepada mereka disunatkan berpelukan. Hadist
riwayat Anas bin Malik menyebutkan: “Adalah para sahabat Rasulullah SAW
apabila bertemu satu sama lain, mereka memberi salam dan berjabat tangan. Dan
apabila pulang dari perantauan, mereka saling berpelukan”.
4.Makruh mengucapkan
“alaika salam”, karena ucapan itu pantasnya untuk orang yang telah meninggal.
Ucapan salam yang disyari’atkan ialah Assalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakatuh.
5.Disunatkan
ucapan salam diulangi lebih dari satu kali jika orangnya banyak, supaya semua
bisa mendengarnya. Rasulullah SAW jika datang kepada suatu kaum, beliau mengucapkan
salamnya tiga kali (HR Bukhari).
6.Salam tidak
cukup hanya dengan isyarat saja tanpa mengucapkan lafaz salamnya apabila jarak
antara keduanya jauh.
7.Makruh memberi
salam kepada orang yang sedang buang air atau sedang di kamar mandi.
Salam juga
dilakukan oleh malaikat :
1.Kepada Nabi
Ibrahim
“Ketika mereka
masuk ke tempatnya, lalu mereka mengucapkan:“Salaam”. Berkata Ibrahim
“Sesungguhnya kami merasa takut kepadamu” (QS Al Hijr : 52).
“(Ingatlah)
ketika mereka masuk ke tempatnya lalu mengucapkan: “Salamun”, Ibrahim menjawab: “Salamun (kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal” (QS Az Zariyat :25).
2.Kepada orang
yang diwafatkan dalam keadaan baik
“(Yaitu)
orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan
mengatakan (kepada mereka): “Salaamun’alaikum, masuklah kamu ke dalam surga
itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan” (QS An Nahl : 32).
3.Kepada yang
masuk surga
“(Yaitu) surga
‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh
dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang
malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil
mengucapkan): “Salamun’alaikum bima sabartum”. Maka alangkah baiknya tempat
kesudahan itu” (QS Ar Ra’d : 23-24).
Salam
diucapkan oleh penghuni al A’raaf kepada penghuni surga dan merupakan penghormatan
di dalam surga:
1.“Dan diantara
keduanya (penghuni surga dan neraka) ada batas; dan di atas A’raaf itu ada
orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan
tanda-tanda mereka. Dan mereka menyeru penduduk surga: “Salaamun ‘alaikum”.
Mereka belum lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya)(QS Al
A’raf : 46).
2.“Dan
dimasukkanlah orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke dalam surga yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal didalamnya dengan seizin Tuhan
mereka. Ucapan penghormatan mereka dalam surga itu ialah “salaam” (QS Ibrahim
:23).
3.“akan tetapi
mereka mendengar ucapan salam” (QS Al Waqi’ah : 26).
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarokatuh.
Daftar Pustaka :
1. DR. Achmad Mubarok, MA,
dkk., 19 Kiat Hidup Barakah, Yayasan Berkat Rahmat Allah, 2003.
2. Sukmadjaja
Asyarie – Rosy Yusuf, Indeks Al Qur’an, Penerbit Pustaka, 2003.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar