Assalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarokatuh,
“Barangsiapa
mempunyai anak perempuan, tidak dikuburkannya anak itu hidup-hidup, tidak
dihinakannya dan tidak dilebihkannya anaknya laki-laki dari perempuan itu, maka
Allah memasukkannya ke dalam surga dengan sebab dia” (HR. Abu Dawud).
Dimasa
Rasulullah, ada seorang ibu miskin membawa kedua putrinya ke hadapan Aisyah.
Aisyah kemudian memberinya tiga kurma. Ibu miskin ini membagikan masing-masing
satu kurma untuk anaknya dan sisanya untuk dirinya. Kedua anaknya makan dengan
sangat lahap. Ketika sang ibu hendak memakan kurmanya, tiba-tiba kedua anaknya
mencegahnya. Melihat kedua putrinya masih lapar, ibu miskin itu tidak memakan
kurmanya malah membagi kurma menjadi dua bagian untuk masing-masing anaknya.
Aisyah
mengadukan hal ini pada Rasulullah yang lalu bersabda, “Barangsiapa yang ada
padanya tiga orang anak perempuan dia bersabar dalam mengasuhnya, dalam
susahnya dan dalam senangnya, dia akan dimasukkan Allah ke dalam surga, karena
rahmat Allah terhadap anak-anak itu”.
Seorang
laki-laki kemudian bertanya, “Bagaimana kalau hanya dua, ya Rasulullah?” Beliau
menjawab, “Dan berduapun begitu juga”. Datang pula seorang laki-laki bertanya,
“Bagaimana kalau hanya satu orang?” Beliau menjawab, “Satu orangpun begitu
juga!” (HR. Al Hakim dari Abu Hurairah).
Dari hadist
Rasulullah dapat dipahami betapa Islam sangat memuliakan anak perempuan.
Seorang anak perempuan yang diasuh, dididik, dibina, diberikan penghidupan
layak, tak dibedakan dengan anak laki-laki, tumbuh menjadi sosok solihah mampu
membawa kedua orang tuanya ke surga. Rasulullah secara khusus bersabda pada
umatnya tentang keberuntungan anak perempuan dan memiliki saudara atau kerabat
perempuan. “Barangsiapa yang mengeluarkan belanja untuk dua anak perempuan,
atau dua saudara perempuan, atau kerabat perempuan yang patut disediakan
belanja untuk keduanya, sehingga keduanya diberi Allah kecukupan atau
kemampuan, jadilah keduanya itu dinding (pelindung) dari neraka”. (HR. Ibnu
Hibban dan At Thabrani).
Memang Islam
sudah mengangkat harkat martabat perempuan, namun dalam pelaksanaannya di
masyarakat, terkadang sebuah keluarga dianggap belum sempurna tanpa kehadiran
anak laki-laki. Anak perempuan masih dipandang sebelah mata, terutama kaitannya
dengan hak waris.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarokatuh,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar