Pages

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
 

Rabu, 27 Februari 2013

ZALIM TERHADAP LINGKUNGAN

0 komentar


Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh,

        “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)” (QS Ar Rum : 41).

        Dunia adalah tempat singgah bagi seorang musafir, maka waktunya hanya sebentar jika dibandingkan dengan akhirat atau alam akhirat yang merupakan tempat tujuan akhir kehidupan manusia yang kekal abadi. Pengertian dunia mencakup langit dan bumi serta segala sesuatu yang ada di dalam dan diantara keduanya.

        Meskipun dunia hanya tempat tinggal sementara, Islam mengajarkan seorang muslim memberi arti pada kehidupan dunia ini untuk akhiratnya. Allah berfirman : “Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat baiklah (kepada oranglain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh,  Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan” (QS Al Qasas : 77).

        Dunia ini diserahkan Allah SWT. kepada manusia untuk dikelola dan dimanfaatkan demi kepentingan manusia. Dalam kaitan ini Allah SWT. berfirman : “Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu, dan bintang-bintang dikendalikan dengan perintahNya. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir” (QS An Nahl : 12). Selain itu Allah SWT. berfirman pula : ”Allahlah yang telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air (hujan) dari langit, kemudian dengan (air hujan) itu Dia mengeluarkan berbagai buah-buahan sebagai rezeki untukmu; dan Dia telah menundukkan kapal bagimu agar berlayar di lautan dengan kehendakNya, dan Dia telah menundukkan sungai-sungai bagimu” (QS Ibrahim : 32).

Allah menyerahkan dunia kepada manusia, namun Allah juga memperingatkan manusia untuk tidak terhanyut oleh kehidupan dunia yang hanya sesaat dan menyesatkan. Allah berfirman : ”Dan kehidupan dunia ini, hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti ” (QS Al An’am : 32). Serta : ”Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui”. Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” (QS Al Mu’minun :112 – 114).

Salah satu unsur terpenting dalam kehidupan dan tata surya adalah keseimbangan. Allah telah menciptakan alam semesta ini dengan tepat dan seimbang, sesuai firmanNya : ”Yang menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Tidak akan kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pengasih. Maka lihatlah sekali lagi, adakah kamu lihat sesuatu yang cacat?” (QS Al Mulk : 3). Tanpa adanya keseimbangan, sistem kehidupan dan tata surya menjadi hancur.

Kenyataannya, dunia, tempat tinggal sementara manusia, saat ini telah mengalami ketidakseimbangan akibat perusakan yang dilakukan oleh manusia, sehingga terjadi pemanasan global, yang dampaknya menimpa seluruh dunia dengan perubahan iklim yang tidak menentu. Dampak tersebut juga menimpa Indonesia, negeri yang tercinta. Di akhir abad ini, Indonesia diperkirakan akan kehilangan 2.000 pulau. Dampak tersebut harus dipertanggungjawabkan bersama, karena merupakan akibat dari ulah manusia,  yang melakukan perusakan bumi untuk kepentingannya sendiri. Manusia telah berbuat zalim terhadap bumi.

Mampukah manusia, memperbaiki lingkungan di bumi tanpa pertolonganNya? Selagi diberi kesempatan, mari lakukan sesuatu, sekecil apapun, dimanapun dan saat ini juga,  untuk perbaikan lingkungan, sambil memohon kepadaNya untuk kebaikan di dunia dan akhirat nanti. InsyaAllah. Amin.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.


Daftar Pustaka :
-   ..., Gatra, Edisi Khusus Perubahan Iklim, Mandat Bali : Selamatkan Bumi, PT. Enka Parahyangan, 2007.
-   ..., Tabloid Republika Dialog Jumat, Edisi Jumat 30 November 2007, Mahaka Media, 2007.
-   Mulyana, Hikmah, Keseimbangan, Republika Edisi 4 Desember 2007, Mahaka Media, 2007.             
                         
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar