Assalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarokatuh,
Berikut tips
untuk menggapai hidup bahagía, aman sentosa dan tenteram :
1.
Berpikir dan Bersyukurlah
Hendaklah senantiasa mengingat dan mensyukuri nikmat-nikmat Allah yang
telah dianugerahkan kepada manusia.
”Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepadaNya.
Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu
menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat
Allah)” (QS Ibrahim : 34).
”Tidakkah kamu memperhatikan bahwa Allah telah menundukkan apa yang ada di
langit dan apa yang ada di bumi untuk (kepentingan)mu dan menyempurnakan
nikmatNya untukmu lahir dan batin. Tetapi diantara manusia ada yang membantah
tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu atau petunjuk dan tanpa kitab yang memberi
penerangan” (QS Luqman : 20).
”Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? (QS Ar Rahman : 13,
16, 18, 21, 23, 25, 28, 30, 32, 34, 36, 38, 40, 42, 45, 47, 49, 51, 53, 55, 57,
59, 61, 63, 65, 67, 69, 71, 73, 75, 77).
2.
Janganlah Mengingat Yang Telah Berlalu
Tidak ada artinya mengingat kembali kesedihan masa lalu dan tidak ada
gunanya mengoreksi kepanikan masa lalu. Manusia
tidak boleh melihat dan memperhatikan ke belakang.
”Itulah umat yang telah lalu. Baginya apa yang telah mereka usahakan dan
bagimu apa yang telah kamu usahakan. Dan kamu tidak akan diminta
(pertanggungjawaban) tentang apa yang dahulu mereka kerjakan ” (QS Al Baqarah :
141).
3.
Manfaatkanlah Milik Anda Yaitu Hari Ini
Manusia hanya akan menjalani hidup hari ini saja, tidak bisa mengulangi
lagi kehidupan kemarin dan tidak dapat
menarik hari esok kepada hari ini. Hiduplah pada hari ini dengan kebaikan,
keseriusan, kekhusukan, keikhlasan, semangat dan hal-hal positif lainnya dengan
sebaik-baiknya.
4.
Jauhkanlah Angan-Angan Masa Mendatang
Manusia tidak perlu perpanjang angan-angan kejadian yang akan datang.
Sesungguhnya yang akan datang adalah sebuah misteri, karena itu tidak perlu disimpulkan.
”Ketetapan Allah pasti datang, maka janganlah kamu meminta agar dipercepat
(datang)nya. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka
sekutukan” (QS An Nahl : 1).
5.
Hadapilah Kritik Dengan Bijak
Upaya yang dilakukan untuk mengganggu kehidupan dan merusak umur manusia,
hendaklah dihadapi dengan memberikan maaf atau berpaling dari komunitas
tersebut. Anggaplah kritik sebagai bentuk rasa hormat, sehingga tidak ada
nilainya di hadapan kita. Jika manusia ingin diterima oleh semua pihak,
dicintai oleh semua orang dan terhindar dari semua cela di dunia, berarti
manusia mencari sesuatu yang mustahil.
”Beginilah kamu! Kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak menyukaimu, dan
kamu beriman kepada semua kitab. Apabila mereka berjumpa kamu, mereka berkata,
”Kami beriman”, dan apabila mereka menyendiri, mereka menggigit ujung jari
karena marah dan benci kepadamu. Katakanlah, ”Matilah kamu karena kemarahanmu
itu!”Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala isi hati” (QS Ali Imran : 119).
6.
Tidaklah Perlu Menunggu Ucapan Terima Kasih
Ketika berbuat kebaikan, yang diharapkan hanyalah ridha Allah. Keingkaran
terhadap kebaikan manusia lain tidak akan mengganggu kegiatan manusia itu.
”(sambil berkata), sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah
karena mengharapkan keridaan Allah, kami tidak mengharap balasan dan terima
kasih dari kamu” (QS Al Insan : 9).
7.
Berbuat Baiklah Kepada Orang Lain Menyebabkan Dada
Menjadi Lapang
Menyibukkan diri dengan cara memberikan sesuatu kepada orang lain, siap
menerima kedatangan orang lain ke rumah sebagai tamu, meringankan beban hidup dan
memberikan pelayanan kepada orang lain, dipastikan akan memberikan rasa dan
warna kebahagiaan dalam hidup.
”dan tidak ada seorangpun memberikan suatu nikmat padanya yang harus
dibalasnya, tetapi (dia memberikan itu semata-mata) karena mencari keridaan
Tuhannya Yang Maha Tinggi. Dan niscaya kelak dia akan mendapat kesenangan (yang
sempurna)” (QS Al Lail : 19 – 21).
8.
Isilah Waktu Senggang Dengan Aktifitas Positif
Keadaan pikiran stres, panik dan galau terjadi ketika manusia kosong dari
aktifitas, karena itu upayakan untuk beraktifitas yang produktif. Apapun bentuk
aktifitas itu, dapat shalat, baca Al
Qur’an, baca tasbih, baca buku yang berguna, menulis artikel, merapikan buku
dan memberikan kontribusi positif kepada lingkungan. Bermanfaat bagi manusia
lain membuat manusia bahagia.
9.
Janganlah Menjadi Bunglon
Upayakan menjadi kepribadian sendiri, baik bentuk maupun perangainya, karena
bila manusia berusaha lebur menjadi diri orang lain, maka akan memaksakan
kehendak, membual terhadap diri sendiri dan menghabiskan kemampuan eksistensi
dan kebahagiaan diri.
10. Yakinlah Akan Qadha
dan Qadar
Musibah yang terjadi pada diri manusia telah diputuskan dan takdir telah
ditetapkan. Apa yang menimpa manusia merupakan ketetapan Allah, pasrahkan kepada
qadha dan qadarnya. Bila telah demikian aqidah (keyakinan)nya, maka musibah
menjadi pemberian nikmat Allah dan ujian berubah menjadi karuniaNya. Ikhtiar harus dilakukan, namun tetap takdirNya
yang terjadi. Dengan demikian manusia menjadi tenang.
11. Yakinlah Bahwa Dibalik
Kesulitan Ada Kemudahan
Keyakinan bahwa setiap kesulitan ada kemudahan, dibalik sakit ada sehat,
dibalik kegelapan ada cahaya dst., akan memberikan perasaan aman, tidak
terserang stres. Harus disadari bahwa bentuk ibadah yang paling utama adalah
menunggu datangnya kemudahan yang berasal dari Allah, yang bentuknya belum
diketahui atau masih rahasia.
12. Ambillah Suatu
Kebaikan Dalam Kondisi Yang Terjelek Sekalipun
Seorang yang cerdik mampu merubah kerugian menjadi kuntungan, sedang yang bodoh
kemampuannya hanya merubah sebuah musibah menjadi beberapa musibah. Beberapa
pujangga berhasil menghasilkan buku yang manfaat di penjara. Misalnya Imam
Ahmad bin Hambali menjadi imam sunnah (hadist), Iman Sarkhasi menghasilkan
karya 20 jilid fiqih, Ibnu Atsir menghasilkan buku-buku hadist. Posisikan diri
ketika dalam kondisi yang tidak menyenangkan agar bisa mengeluarkan potensi, yang
ternyata Allah memberikan kebaikan di dalamnya.
13. Yakinlah Bahwa
Do’a Orang Dalam Kesulitan Akan DikabulkanNya
Hanya kepada Allah semua makhluk meminta pertolongan untuk mengatasi segala
malapetaka yang terjadi. Sesungguhnya hanya Dia Allah yang berhak disembah dan
dimintakan pertolongan. Karena itu wajar
bila manusia yang dapat mengemas doa dengan baik, dalam keadaan senang maupun
susah, dapat terhindar dari perasaan gundah, stres dan keguncangan jiwa.
”Bukankah Dia
(Allah) yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila dia berdoa
kepadaNya, dan menghilangkan kesusahan dan menjadikan kamu (manusia) sebagai
khalifah (pemimpin) di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)?
Sedikit sekali (nikmat Allah) yang kamu ingat” (QS An Naml : 62).
Allah Maha
Dekat dan Maha memperkenankan doa. Dia memerintahkan manusia berdoa, karena
manusia adalah hamba yang fakir, lemah dan membutuhkan bantuanNya, sementara
Dia Maha Kaya, Maha Kuat, Maha Esa, Maha Mulia serta Maha Segala.
”Dan Tuhan
berfirman, ”Berdoalah kepadaKu, niscaya akan Aku perkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembahKu akan masuk neraka
jahanam dalam keadaan hina dina” (QS Al Mu’min : 60).
14. Lapangkanlah
Rumah
Manusia haruslah mengasingkan diri dari manusia-manusia yang lalai, segala
bentuk kejahatan dan hal yang tiada berguna, bahkan mengasingkan diri dari manusia
banyak. Cara tersebut akan menyuburkan pikiran, menegakkan ketakutan akan
Allah, meningkatkan kemampuan untuk bertaubat dan kemudahan dalam mengingat
Allah. Dalam kesendirian di rumah dengan
mengucapkan dan melakukan yang baik, niscaya akan dirasakan ada sesuatu yang
kembali di dalam hati.
Perkumpulan yang terpuji adalah pada waktu mengerjakan shalat fardhu lima
waktu, mengerjakan shalat Idul Fitri dan Idul Adha, pengajian, bergotong royong
dalam rangka kebaikan. Sedang kumpulan yang lain jauhkanlah. Jagalah lidah dan
lapangkanlah rumah dari kumpulan yang demikian.
”Jika (mereka berangkat bersamamu), niscaya mereka tidak akan menambah
(kekuatan)mu, malah hanya akan membuat kekacauan, dan mereka tentu bergegas
maju ke depan di celah-celah barisanmu untuk mengadakan kekacauan (di
barisanmu); sedang diantara kamu ada orang-orang yang sangat suka mendengarkan
(perkataan) mereka. Allah mengetahui orang-orang yang zalim” (QS At Taubah :
47).
15. Yakinlah Akan
Adanya Pengganti Dari Allah Yang lebih Baik
Tidaklah Allah memusnahkan sesuatu milik manusia melainkan akan digantiNya
dengan yang lebih baik, asal sabar dan berserah diri kepadaNya. Karena itu
musibah bagi manusia beruntung merupakan peluang untuk mendapatkan karuniaNya,
surga. Di sisi Allah itu lebih baik, kekal, nyaman, menyejukkan hati, mulia dan
lebih tinggi.
”(sambil mengucapkan), ”Selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu”. Maka
alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu” (QS Ar Ra’d : 24).
16. Yakinilah Bahwa Iman
Adalah kehidupan
Manusia yang sengsara dengan segala pengertian kesengsaraan adalah manusia
yang bangkrut dari perbendaharaan keimanan dan
pancaran keimanan. Tiada kebahagian yang dapat diraih kecuali dengan
keimanan. Tak ada kenikmatan tanpa keimanan. Tak ada kehidupan
tanpa keimanan.
”Dan barangsiapa berpaling dari peringatanKu, maka sungguh, dia akan
menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari kiamat
dalam keadaan buta” (QS Taha : 124).
”Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam
keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan” (QS An Nahl : 97).
17. Bersikaplah Lemah
Lembut Bagai Lebah
Sikap lemah lembut itu menambah pesona. Berbicara, bersikap, bermuka lembut
adalah pakaian manusia berbahagia. Ibarat lebah mengambil madu di putik bunga tanpa
mematahkannya. Manusia yang seperti itu adalah manusia yang menghadapi dendam
kesumat dengan perasaan yang lapang, penyantunan yang teduh dan kelapangan dada
yang tulus.
18. Ingatlah Allah Agar
Hati Menjadi Tenang
Kejujuran merupakan bukti kekasih Allah. Ketulusan merupakan tanda
kebersihan hati. Kejujuran dan ketulusan
dalam mengingat Allah dapat berbentuk dzikir serta tafakur. Mengingatnya akan
menghilangkan kecemasan, kaget, stres, kesedihan, menyingkirkan kesulitan,
kepanikan dan keresahan. Ketenangan dengan mengingatNya akan memberikan
kebahagiaan yang hakiki.
”Maka ingatlah kepadaKu, Akupun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepadaKu,
dan janganlah kamu ingkar kepadaKu” (QS Al Baqarah : 152).
19. Jauhkanlah Dengki
Tidak ada kata tenang bagi manusia yang diselimuti sifat dengki. Sifat ini
merupakan penyakit menahun yang menyebabkan timbulnya sifat lain seperti merasa
kekurangan, stres, gundah, iri yang dapat mengikis habis ketenangan hidup,
kehidupan yang damai dan kebahagiaan. Manusia berlindung kepada Allah untuk
terhindar dari dengki.
”Sangatlah buruk (perbuatan) mereka menjual dirinya, dengan mengingkari apa
yang diturunkan Allah, karena dengki bahwa Allah menurunkan karuniaNya kepada
siapa yang Dia kehendaki diantara hamba-hambaNya. Karena itulah mereka
menanggung kemurkaan demi kemurkaan. Dan kepada orang-orang kafir (ditimpakan)
azab yang dihinakan” (QS Al Baqarah : 90).
”Atau apakah orang-orang yang dalam hatinya ada penyakit mengira bahwa
Allah tidak akan menampakkan kedengkian mereka? ” (QS Muhammad : 29).
”Sekiranya Dia meminta harta kepadamu lalu mendesak kamu (agar memberikan
semuanya) niscaya kamu akan kikir, dan Dia akan menampakkan kedengkianmu” (QS Muhammad
: 37).
”Katakanlah, aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari
kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah
gelap gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup
pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia
dengki” (QS Al Falaq : 1 – 5)
20. Hadapilah Hidup
Ini Apa Adanya
Hidup hendaknya sesuai dengan realita yang ada pada diri sendiri, jangan
berimajinasi. Adaptasikan diri dengan keadaan dunia, dimana tidak akan
diperoleh sesuatu yang sempurna. Sebab kebersihan dan kesempurnaan bukan milik
dunia. Kebahagiaan dunia dapat dirasakan
bila hidup menerima dan harapan kesempurnaan akan diperoleh di akhirat.
Rasulullah SAW bersabda : ”Jangan seseorang mukmin laki-laki itu membenci
seorang mukminah. Jika ia tidak menyukai
akhlaq dari sebagiannya, maka ia akan menyukai bagian akhlaq yang lainnya”.
21. Ta’ziyah-lah
Kepada Orang-Orang Yang Memperoleh Cobaan
Mengunjungi atau berbelasungkawa kepada orang yang memperoleh musibah, akan
menyebabkan timbul perasaan bersyukur karena telah diberikan keadaan yang lebih
baik dari yang dikunjungi. Karena itu pujilah Allah atas kelembutanNya dan
banyak bersyukur kepadaNya atas karuniaNya.
”Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang
kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka
ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga
rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, ”Kapankah datang
pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat” (QS Al
Baqarah : 214).
22. Shalat ....
Shalatlah
Bentuk nikmat Allah yang terbesar, bila dimengerti, adalah melaksanakan
shalat fardhu lima waktu sehari semalam. Bila manusia menghadapi kesulitan,
ketakutan, kemarahan, kesedihan, kegundahan segeralah berdiri untuk shalat
khusyu’. Shalat selain dapat menghapuskan dosa dan mengangkat derajat manusia
juga memberikan kekuatan, kehendak, semangat hidup, penyejuk pandangan, ketenangan,
sumber kebahagiaan, keceriaan dan perasaan nyaman.
”Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan
sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar” (QS Al Baqarah
: 153).
Rasulullah SAW bersabda : ”Berilah kesempatan kepadaku untuk mengembalikan kesegaran (refreshing)
dengan mengerjakan shalat, wahai Bilal”.
23. Hasbunallah Wa
Ni’mal Wakil
Keimanan yang tinggi dan mulia adalah menyerahkan segala urusan kepada
Allah, bersikap pasrah, percaya pada janjiNya, menerima dengan senang hati
segala karuniaNya dan berprasangka baik kepadaNya.
”(Yaitu) orang-orang (yang menaati Allah dan Rasul) yang ketika ada
orang-orang mengatakan kepadanya, ”Orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan
pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka, ”ternyata
(ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, ”Cukuplah Allah
(menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung” (QS Ali Imran : 173
– 174).
”Maka jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah (Muhammad),
”Cukuplah Allah bagiku; tidak ada tuhan selain Dia. Hanya kepadaNya aku
bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ’Arsy (singgasana) yang agung” (QS
At Taubah : 129).
24. Nikmatilah Alam Semesta
Perlunya untuk keluar dari rumah, mengagumi dan merenungi alam semesta
ciptaan Allah yang Maha Luas. Menaiki gunung, menuruni lembah, mengagumi
pepohonan dan bunga-bungaan, menikmati udara segar, angin yang sepoi-sepoi,
sambil bertasbih dan berdzikir. Bepergian yang demikian dapat meraih
kebahagiaan, kesenangan, dapat berpikir dan merenung.
”(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam
keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata), ”Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini
sia-sia; Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka ” (QS Ali Imran :
191).
25. Hiasilah Diri
Dengan Kesabaran Yang Indah
Menghias diri dengan kesabaran adalah termasuk akhlak orang-orang besar,
yaitu orang-orang yang menerima segala sesuatu yang tidak disukai dengan dada
yang lapang, kehendak yang kuat dan keteguhan yang kokoh. Hendaklah bersabar
hanya kepada Allah, bersabar akan datangnya kelapangan, atau kesabaran orang
yang mencari pahala dan kesabaran serta kebahagaian orang yang dihapuskan
dosa-dosanya oleh Allah.
”Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan
sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar” (QS Al Baqarah
: 153).
26. Janganlah Menaruh
Bola Dunia Dalam Kepala
Biarkan semua peristiwa terjadi di atas bumi dan jangan biarkan mengisi
kepala atau lambung atau bagian tubuh
lainnya. Hadapilah dengan tegar dan kokoh. Dengan demikian segala macam
guncangan tidak akan mempengaruhi bahkan akan menambah keimanan.
”Dan sungguh, engkau (Muhammad) akan mendapati mereka (orang-orang Yahudi),
manusia yang paling tamak akan kehidupan (dunia), bahkan (lebih tamak) dari
orang-orang musyrik. Masing-masing dari mereka, ingin diberi umur seribu tahun,
padahal umur panjang itu tidak akan menjauhi mereka dari azab. Dan Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan” (QS Al
Baqarah : 96).
27. Janganlah Binasa
Karena Masalah Sepele
Pikirkan setiap urusan yang menjadi perhatian dan kepedulian kita serta tetapkan
secara rasional tingkat keseriusan pemikiran. Jauhi sikap menzalimi dan
berlebihan dalam suatu urusan. Jangan sampai menghabiskan waktu untuk hal-hal
yang sebenarnya sepele niscaya kebahagian akan tercapai.
”dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan
barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusanNya. Sungguh, Allah telah
mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu ” (QS At Talaq : 3).
28. Jadilah Manusia
Terkaya Dengan Menerima Pembagian Rezeki Allah Dengan Senang Hati
Hendaklah apa yang diberikan Allah di dunia ini diterima dengan senang
hati, seperti jasmani, harta, pasangan hidup, anak, tempat tinggal dan
potensi. Patut diteladani manusia dengan
kekurangan, namun dapat menerima rezeki yang diberikanNya, sehingga hidup, umur
dan potensi menjadi berkah. Dengan demikian, nilai seorang manusia berada pada
seberapa banyak potensi yang diberikan, karya kebaikan yang dirasakan oleh
manusia lain, kontribusi positif terhadap manusia lain dan kemuliaan akhlaqnya.
”(Allah) berfirman, ” Wahai Musa! Sesungguhnya Aku memilih (melebihkan)
engkau dari manusia yang lain (pada masamu) untuk membawa risalahKu dan
firmanKu, sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan
hendaklah engkau termasuk orang-orang yang bersyukur” (QS Al A’raf : 144).
29. Ingatkanlah Diri
Anda Dengan Surga
Jika kesulitan datang, ingatkan diri pada kenikmatan, kenyamanan,
kesenangan, kegembiraan, keamanan dan kekekalan di surga. Bila aqidah ini
diyakini, disadari kehidupan dunia ini hanya sementara dan semu, maka untuk
meraih masa depan di akhirat, manusia akan mampu bekerja maksimal untuk
kebahagiaan akhirat, di surga yang merupakan tempat kesenangan yang sempurna
dan kegembiraan yang luar biasa.
”(sambil mengucapkan), ”Selamat sejahtera atasmu karena kesabaranmu”. Maka
alangkah nikmatnya tempat kesudahan itu” (QS Ar Rad : 24).
30. Kendalikanlah
Perasaan dan Emosi
Barangsiapa menghendaki kebahagiaan, hendaknya ia
memperhatikan perasaan dan emosinya. Hendaklah ia bersikap adil disaat senang, marah, gembira dan susah. Sikap adil adalah sikap yang teratur, tidak pula keras,
tidak berlebihan dan tidak sembarangan. Dengan kata lain mampu mengendalikan
perasaan dan emosinya setiap waktu.
”Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang diantara
kamu dengan orang-orang yang pernah kamu musuhi diantara mereka. Allah Maha
Kuasa. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang” (QS Mumtahanah : 7).
Rasulullah bersabda : ”Cintailah kekasihmu sewajarnya,
karena bisa jadi dilain hari ia menjadi orang yang anda benci. Dan bencilah
orang yang anda benci sewajarnya, karena bisa jadi dilain hari ia menjadi orang
yang anda cintai ”.
Wassalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarokatuh.
Daftar
Pustaka :
- Syamil Al Qur’an,
Al Qur’an & Terjemahnya Edisi Tajwid, PT. Syaamil Cipta
Media, 2006.
- Sukmadjaja Asyarie – Rosy Yusuf, Indeks Al
Qur’an, Penerbit Pustaka, 2003.
- Aidh
bin Abdullah Al Qarny, 30 Tips Hidup Bahagia, Mitrapustaka, 2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar