Assalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh,
”Dan pada sebagian
malam hari bersembahyang tahajudlah kamu, sebagai suatu ibadah tambahan bagimu;
mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ketempat yang terpuji” (QS Al Isra’ : 79).
”Lambung mereka jauh
dari tempat tidurnya, sedang mereka berdo’a kepada Tuhannya dengan rasa takut
dan harap, dan mereka menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami berikan
kepada mereka” (QS As Sajdah : 16).
”Bangunlah (untuk
sembahyang) di malam hari” (QS Al Muzzammil : 2).
”Sesungguhnya Tuhanmu
mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sembahyang), kurang dari dua pertiga malam,
atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari
orang-orang yang bersama kamu. Dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang.
Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas
waktu-waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa
yang mudah (bagimu) dari Al Qur’an. Dia mengetahui bahwa akan ada diantara kamu
orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari
sebahagian karunia Allah, dan orang-orang yang lain lagi yang berperang di
jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Qur’an dan dirikanlah
sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman
yang baik. Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu
memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang
paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah, sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS Al Muzzammil : 20).
KEUTAMAAN SHALAT TAHAJUD
1. Kelak akan dibangkitkan oleh Allah SWT pada kedudukan
terpuji (QS Al Isra’ : 79).
2. Allah menyebutnya sebagai muhsinin (orang-orang yang berbuat
kebaikan), dan berhak mendapatkan taman dan mata air surga (QS Az Zariyat : 15
– 18).
3. Salah satu sifat ibadurrahman (tawadhu dan lemah lembut)
yang mewarisi surga firdaus (QS Al Furqan : 63-64).
4. Allah SWT mepersaksikan sebagai orang beriman (QS As
Sajdah : 15 - 17).
5. Digolongkan sebagai orang-orang yang mengetahui dan
berakal (QS Az Zumar : 9)
6. Orang yang menjaga shalat malam, berhak menerima kebaikan
dan rahmat Allah SWT.
7. Akan masuk surga dengan selamat.
8. Kemuliaan orang beriman.
9. Berada dalam posisi terdekat dengan Allah SWT. Shalat
malam merupakan cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
10.Termasuk orang yang dicintai Allah SWT.
11.Merasa semangat dan gembira pada siang harinya.
12.Orang yang melaksanakan shalat tahajud, lebih
diistimewakan oleh Allah SWT daripada mereka yang tidak melakukannya.
13.Pencegah dosa.
14.Dapat menghalau penyakit.
15.Kemuliaan seorang mukmin ialah pada shalat malamnya.
AMALAN SETARA SHALAT
TAHAJUD
1.Niat Qiyamullail Sebelum Tidur
“Barang siapa menuju tempat tidurnya dan
berniat akan bangun malam (untuk shalat malam); lalu ia tertidur sampai pagi
maka dituliskan baginya apa yang ia niatkan. Sedangkan, tidurnya adalah sedekah
dari Rabbnya, Azza wa Jalla’ (HR. An Nasa; Al Albani).
2.Shalat Isya dan Shalat Subuh Berjama’ah.
“Barangsiapa Shalat Isya berjama’ah maka
ia seperti qiyamullail separuh malam dan barang siapa yang Shalat Subuh
berjama’ah maka ia seperti qiyamullail semalam penuh” (HR. Muslim).
“Barang siapa Shalat Isya dan Fajr berjama’ah
, maka baginya seperti qiyamullail semalam penuh” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).
“Riwayat dari Abu Dawud dan Tirmidzi menjelaskan riwayat sebelumnya bahwa yang
dimaksud ialah Shalat Isya dan Subuh berjama’ah).
3.Shalat Sunnah 4 Raka’at Sebelum Shalat Dhuhur
“Empat raka’at sebelum Dhuhur menyamai
(pahala) shalat pada waktu Saur” (HR. Ibnu Abi Syaibah; Darimi).
4.Membaca 100 Ayat Pada Malam Hari
“Barang siapa membaca seratus ayat pada
satu malam, shalat semalam penuh dicatat untuknya” (HR. Iman Imam Ahmad Al Fath
Ar Rabbani).
5.Membaca Dua Ayat Terakhir Surat Al Baqarah (QS Al Baqarah :
285-286) pada Malam Hari
“Barang siapa membaca dua ayat terakhir Surat Al Baqarah pada
malam hari, keduanya telah mencukupinya” (HR. Iman Imam Ahmad Al Fath Ar
Rabbani; Bukhari; Muslim; Tirmidzi; Abu Dawud; Ibnu Majah dan Darimi).
6.Menyantuni Janda dan Orang Miskin
“Orang yang memberikan pelayanan terhadap
janda dan orang miskin seperti mujahid di jalan Allah, atau (seperti) orang
yang qiyamullail pada malam hari dan puasa pada siang hari” (HR. Ahmad; Bukhari;
Muslim; Tirmidzi; Nasai; Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Baihaqi).
7.Menjaga Sebagian Etika Jum’at
“Barang siapa mencuci dan mandi pada hari
Jum’at, kemudian berangkat pada awal waktu dan mendapati awal khotbah, berjalan
dan tidak naik kendaraan, mendekat imam, mendengar, dan tidak melakukan hal
sia-sia, maka ia mendapat (pahala) amal setahun setiap satu langkah kakinya
pahala puasa dan qiyamullail (setahun)” (HR Ahmad; Tirmidzi; Darimi; Hakim;
Ibnu Khuzaimah).
8.Shalat Tarawih Secara Keseluruhan Bersama Imam
Tentang shalat sunnah bersama imam (Tarawih) ini, Rasulullah pernah
bersabda : “Sesungguhnya, barang siapa shalat bersama imam, sampai selesai, itu
setara dengan shalay satu malam” (HR.Sunan Ibnu Majah).
“Sungguh, bila seseorang shalat bersama
imam sampai selesai, qiyamullail satu malam penuh dicatat untuknya” (HR. Imam
Ahmad); Abu Dawud; Tirmidzi; Nasa’I). Hadits lengkapnya diriwayatkan Abu Dzar
Al Ghifari : “Kami puasa Ramadhan bersama Rasulullah SAW. Beliau tidak
qiyamullail bersama kami selama sebulan penuh hingga tersisa tujuh (malam).
Beliaupun qiyamullail bersama kami hingga sepertiga malam berlalu. Pada malam
keenam (tersisa), beliau tidak qiyamullail bersama kami. Lalu pada malam kelima
(yang tersisa), beliau qiyamullail bersama kami. Aku lantas berkata : “Wahai Rasulullah,
andai saja malam ini engkau qiyamullail bersama kami”. Beliau bersabda : “
Sungguh bila seseorang shalat bersama imam hingga usai, qiyamullail semalam
penuh dicatat untuknya”.
9.Mengajari Orang Lain Amalan Setara Qiyamullail
“Barang siapa yang menunjukkan kebaikan
maka ia memperoleh pahala sperti pahala orang yang melakukannya” (HR. Muslim).
Wassalamu’alaikum
Warahmatullahi Wabarakatuh,
Daftar Pustaka :
1.
Sukmadjaja Asyarie – Rosy
Yusuf, Indeks Al Qur’an, Penerbit Pustaka, 2003.
2.
Yasir Amri, Amal Setara
Sholat Tahajud, Aqwam Jembatan Ilmu, 2010.
3.
Ir. H.M, Muslih Ss., Petunjuk
Praktis, Buku 02 : Shalat Rawatib, Shalat Fajar, Shalat Tahajjud, Shalat Witir,
Maverick Utama, 2001.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar